Erens's Blog

Cuma Berekspresi doang!

MUI Mengancam Eyang Subur Untuk Ceraikan Istri-istrinya?

Majelis Ulama Indonesia (MUI), akhirnya menerbitkan fatwa terhadap ‘kasus’ perkawinan Eyang Subur, sebagai suatu penyimpangan karena memiliki lebih dari empat istri. Sekalipun demikian, pihak MUI, seperti diungkapkan ketua MUI juga tidak akan memaksakan Eyang Subur untuk menceraikan empat dari kedelapan istrinya.

“Kalau dia menolak, itu hak dia. MUI tidak akan memaksa, MUI hanya mengingatkan kepada pak Subur,” ujar Ketua MUI, Umar Shihab seperti yang dilansir DetikHOT, pada Kamis (02/05/13)

Umar Shihab beralasan dalam pelaksanaan agama tidak ada unsur paksaan. “Dalam melakukan pelaksanaan agama kan juga tidak ada unsur paksaan, masa kita mau paksa seseorang untuk salat atau bagaimana. Itu semua urusan dia sama Allah” terangnya.

Namun, apakah fatwa MUI itu akan dibiarkan begutu saja, dengan asumsi, lembaga yang tak jarang dituding oleh beberapa elemen masyrakat sebagai lembaga yang kerab menimbulkan ketidakharmonisan kehidupan umat beragama di Indonesia akibat fatwa-fatwa ‘intoleransi’nya akan semakin disepelekan?

Beberapa pihak menyebutkan, MUI tidak ‘lepas tangan’ begitu saja. Ada lobi-lobi serius dibalik itu., antara pihak MUI dan orang-orang dekat Eyang Subur. Tentu saja loby-loby dimaksudkan agar lembaga agama terkemuka Indonesia itu tidak kehilangan muka.

Ini bukannya tidak berhasil. Kabar-kabarin pun menyusul, kasus kepemilikan banyak istri oleh Eyang Subur yang mencuat menyusul pengaduan Adi Bing Slamet kepada media dan belakangan ke pihak Polda Metro Jaya akibat perampasan istrinya itu, mengabarkan Eyang Subur bersedia untuk mengikuti fatwa yang dikeluarkan MUI.

Kabar tunduknya Eyang Subur itu mencuat dari Umar Shihab sendiri yang mengungkapkan kalau pengacara Subur sempat mengatakan kepada pihaknya kalau ia bersedia untuk mengikuti fatwa MUI.

“Pengacaranya kan bilang sendiri pak Subur siap ikuti fatwa MUI. Kami sendiri bersedia berikan tuntunan ajaran agama, itu pun kalau dia mau,” ujarnya.

Lantas apakah persoalan tunduknya Eyang Subur terhadap fatwa MUI, yang mungkin saja sekaligus membebaskannya dari tindak kekerasan jalanan pihak-pihak tertentu atas nama agama, itu segera menjadi happy ending?

Kemarin, Rabu (1/5/2013), beberapa media yang getol menyampaikan berbagai demo protes ribuan buruh dibeberapa lokasi di Indonesia, juga sempat menyampaikan protesnya para istri Eyang Subur yang sepertinya menjadi bagian yang disepelekan layaknya ban mobil yang bila dianggap tidak laik pakai boleh dilepas buang begitu saja tanpa masalah. Mereka, para istri Eyang Subur melalui kuasa hukumnya, nyatakan kecewa dengan MUI yang mengfatwakan suaminya hanya boleh menikah dengan 4 orang istri.

Seperti dilaporkan media, melalui kuasa hukumnya, para istri Subur ini mengatakani, fatwa MUI yang menekan suami mereka, Subur agar menceraikan empat dari seluruh istrinya itu tak memiliki landasan hukum yang baku sesuai undang-undang negara.

“Kalau hukum sudah memutuskan untuk bercerai, tidak ada warga negara yang bisa melanggarnya. Tapi jika hanya fatwa, itu bisa dipertanyakan,” ujar Made Rahman, kuasa hukum para istri Subur.

Menurut Made, para istri Subur telah meminta pertimbangan lebih lanjut sehubungan fatwa itu, namun MUI tak menanggapinya, dengan alasan fatwa tersebut sudah final.

Kini, istri-istri Subur, langsung dipimpin oleh istri pertama Heri Mahwati, dikabarkan berniat menggugat MUI. Adakah sesuatu ancaman serius disana yang perlu dipikirkan sehubungan dengan fatwa MUI itu, sementara menurut kuasa hukum para istri Subur juga telah menyatakan kalau hukum (negara, red) sudah memutuskan untuk bercerai, tidak ada warga negara yang bisa melanggarnya. Tapi jika hanya fatwa, itu bisa dipertanyakan, apakah ada ketakutan oleh suatu ancaman-ancaman disana, seperti selama ini adanya kekerasan-kekerasan oleh ormas-ormas agama tertentu akibat pelanggaran-pelanggaran fatwa-fatwa semacam itu? Apakah ucapan ketua MUI bahwa dalam melakukan pelaksanaan agama tidak ada unsur paksaan? Masa mau paksa seseorang untuk salat? Lebih lanjut lagi Umar Shihab, mengatakan itu semua urusan dia sama Allah. Apakah hanya sekedar asal bunyi doang?

2 Mei 2013 Posted by | Agama, hukum, humaniora | , , , , , | Tinggalkan komentar

Musri Berjanji Lebih Mengembangkan Hubungan Baik Dgn Israel !!!

Tidak aneh dan tidak luar biasa kalo Muhammad Musri yang telah terpilih sebagai presiden Mesir ingin meniti kariernya dibidang perdamaian, dimana untuk itu beliau telah memastikan untuk mempertahankan dan bahkan lebih mengembangkan hubungan2 baik kerjasama masa lalu dengan Israel untuk ditingkatkan ke level yang paling maximal. Baca lebih lanjut

8 Juli 2012 Posted by | Agama, internasional | , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Mozaik Kuno Berisi Kisah Samson dan Delilah ditemukan


Mozaik kuno di sinagoga
(foto: Live Science)

Israel – Para Arkeolog Israel kembali mengungkap penemuan terbaru yang berhubungan dengan sejarah bangsa Israel kuno. Penemuan itu berupa rangkaian mozaik batu pada lantai sinagoga (tampat ibadah Yahudi). Rangkaian mozaik batu berwarna itu menampilkan kisah Samson yang membalas dendamnya atas orang Filistin.
Baca lebih lanjut

5 Juli 2012 Posted by | Agama, sejarah | , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Ingin Berjihad? Al-Qaeda Membuka Peluang Bagi Anda

Sebuah kelompok fundamentalisme/radikalisme terkenal dunia, Al-Qaeda, secara terbuka, melalui forum-forum radikalis Islam, kembali mengajak kaum radikalis Islam untuk bergabung dengan kelompok yang paling dimusuhi AS, negara-negara Eropa maupun negara-negara non Islam itu.
Baca lebih lanjut

7 Juni 2012 Posted by | Agama, Kriminalisme, terorisme | , , , , , , | Tinggalkan komentar

Birahi di Balik Jubah Habib

Berkedok agama,
Hasan bin Jafar
Assegaf, pemimpin sebuah majelis pengajian, yang
menggelari dirinya habib, diduga telah mencabuli anggota jemaahnya sejak sembilan tahun lalu. Bagaimana kisahnya?

Reporter KBR68H, Nur Azizah, berhasil menemui dan mewawancarai sejumlah korban dan keluarga mereka yang terus mengupayakan keadilan.

Berikut reportasenya, beberapa nama dalam cerita ini sengaja disamarkan untuk keamanan.

November lalu, Kadar, Sanwani, Somad dan
sejumlah anak lainnya memberanikan diri
melapor ke polisi atas ulah cabul guru agama mereka. Langkah ini ditempuh
menyusul gagalnya upaya penyelesaian
kekeluargaan.

Kisah para Korban
“Dulu saya masih
menganggap dia guru. Dia maksa sampe meluk-meluk saya. Trus ngomong gini, anggap saja Habib ini perempuan,” cerita
Sanwani, remaja bekas anggota majelis pengajian Nurul Musthofa. Ia salah satu korban aksi cabul Hasan bin Jafar Assegaf, pemimpin majelis itu.

“Dia juga sering minta kirimin foto kelamin saya.
Sering banget. Tapi saya ngirimnya cuma sekali. Dia nyuruh datang, cuma saya lagi di luar kota. Gantinya dia minta kirimin foto. Saya lagi di sekolah, dia nyuruh saya maksa ke kamar mandi sampai nelpon-nelpon gitu. Saya gak mau, sampai akhirnya ngambek.”

Perlakuan serupa dialami Kadar. “Saya disuruh oral.
Saya bilang ama dia, Bib bau, nggak kuat. Ya udah, selesai. Saya mikir langsung, nggak deh. Gua sama cewek gua enggak sampe gini-gini amat. Dia bukan cewek gua, bukan apa gua, dia laki, gua harus ngelakuin kaya gitu, enggak banget. Nah saya langsung mikir. Apa sih guru sampah kaya gini.”

Obyek seksual
Sudah enam tahun Kadar menjadi obyek seksual Hasan bin Jafar Assegaf.
Habib cabul itu sudah
mengenal keluarga Kadar sejak ia masih kelas 2 SD.
Kadar bergabung dengan majelis pengajian Nurul Musthofa sejak duduk di kelas 2 SMP, tujuh tahun lalu.
Tahun-tahun berikutnya menjadi kenangan buruk baginya.

Aksi bejat habib cabul itu juga menimpa Somad.
“Bulan puasa setelah sholat Subuh. Waktu pertama sih cuma cium, dia pegang kemaluan saya. Saya nggak mau gitu, saya alasan, ya halus lah. Bilangnya saya itu mau dicariin orangtua. Dalam hati kok kayak gini ajarannya.”

Somad berani menceritakan pengalaman buruk ini setelah berkomunikasi dengan korban lainnya. Bersama Kadar, Sanwani dan belasan korban lainnya, mereka sering berkumpul untuk saling menguatkan.

Buat Pengaduan
Orangtua Kadar sudah mengenal Hasan bin Jafar Assegaf sejak ia baru datang dari Bogor, Jawa Barat.
Hasan menumpang
di rumah orangtua Kadar selama bertahun-tahun.

Ida, sang ibu, sebelumnya tak pernah berburuk sangka, hingga dia sendiri menyaksikan ulah cabul Hasan di kota Mekkah.

“Bersama keluarga saya, berlima, saya bertiga. Nah setelah itu pulang umroh, karena di sana saya ngelihat dia si Kadar sama si Hasan lagi dipangku-pangku di kamar. Nah dari situ deh saya mulai kurang nggak percaya sama dia.”

Ida meneruskan, suatu hari Kadar mengaku tertekan karena ulah Hasan.
“Padahal curhatnya nggak banyak, cuman begini doang. Ma, apa bener Sayidina Ali sama Rosululloh begituan. Saya kan nggak paham. Begituan apaan sih, Dar?
Itu, Sayidina Ali sama Rosululloh katanya begini-begini. Saya paham. Ya kagak mungkin lah itu kan Nabi. Iya mah, dibilang begitu ama Hasan kemarin. Kata dia jangan diomongin sama mama, kalau diomongin sama mama, nggak dapat syafaat. Itu baru omongan itu, tapi belum pelecehan.”

Ida menanyakan hal itu ke Hasan.
“Apa bener Habib nyampein, Rasululloh sama Sayidina Ali itu seperti begini-begini.
Ah nggak bu Haji saya mah ngomong begituan buat becandaan sama Haidar. Itu rahatnya saya. Rahatnya saya begitu.
Lha nggak bisa begitu Bib, itu Sayidina Ali sama Rasululloh nggak bisa dibecandai kayak begitu, apalagi sama anak kecil.
Saya langsung diusir sama dia. Udah bu Haji ke dalam, emang di dalam nggak ada urusan lain.”

FPI
Tak puas, Ida pun berkunjung menemui petinggi Front Pembela Islam, mencari solusi.
Organisasi ini memiliki
hubungan dekat dengan majelis Nurul Musthofa.

“Habib Rizieq paling pertama yang saya kasih aduan. Waktu itu saya datang ke sana sama semua korban, sama saksi semua. Itu saya diterima di sana. Kata Habib Rizieq, ya udah itu gampang nanti saya yang ngomongin lagi ke Hasannya. Dari pihak dia, dia dipanggil lebih dulu. Habis dia, baru saya. Tapi nggak ada tanggapan apa-apa.”
Ida bersama keluarga
korban lainnya mengadu ke sidang Habib. Hasilnya serupa, nihil. Saban malam tak lelap tidur, memaksa Ida melapor ke polisi.

Siapa sebenarnya Hasan bin Jafar Assegaf?
Bagaimana proses hukum kasus pencabulan belasan santri Nurul Musthofa?

Habib itu tak tersentuh
Empat petugas keamanan tak mengizinkan KBR68H menemui Hasan bin Jafar Assegaf di rumahnya.

Anggota majelis pengajian biasa menyebut rumah Hasan sebagai istana.
Istana Hasan menjadi pusat kegiatan majelis.
Terletak di Kampung Sila Ciganjur Jakarta Selatan.
Saban harinya belasan remaja laki-laki tinggal di sana.
Di istana itu pula laki-laki berusia 35 tahun itu diduga mencabuli jemaah laki-lakinya.

Hasan bin Jafar Assegaf adalah pemimpin majelis taklim berbendera Nurul Musthofa. Acaranya rutin digelar tiap Sabtu malam dan Senin malam. Saat taklim digelar di Utan Kayu Jakarta Timur, ribuan jemaahnya menutup jalan utama.
Koordinator Majelis Nurul Musthofa Abdurrahman mengaku, majelis itu kerap didekati pejabat.
Bahkan Presiden Yudhoyono pernah hadir di acara majelis ini, lanjut Abdurahman, orang dekat Hasan.

“Nah pada waktu itu dia mau bikin event besar, salah satunya di Masjid Istiqlal. Kebetulan orang-orangnya Syeih Kabbani ini orang-orang elit. Kru mereka mengundang SBY, bukan kita yang ngundang, bukan pula Habib Hasan dekat dengan SBY. Bukan. Sampailah mereka ketemu di situ, bukan dekat, cuma hanya silaturahim.”

Memohon dukungan
Pada taklim yang digelar dua pekan lalu di Cipayung Jakarta Selatan, hadir pula Ketua Umum DPD Partai Demokrat Jakarta Nachrowi Ramli, sosok yang maju dalam Pilkada DKI 2012. Sebelum mengakhiri ceramahnya, Habib Hasan memohon dukungan jemaahnya.

“Oleh karena itu walaupun Nurul Mushtofa dihadang kanan dihadang kiri, dicaci kanan, dicaci kiri, saya tidak akan mundur dan semua yang hadir mau mundur atau tidak? Tidak. Ucapkan yang kenceng, mau mundur atau tidak? Tidak.”

Hingga lepas tiga bulan belum ada kabar baik dari hasil penyelidikan polisi.
Penyidik belum juga
menyerahkan Surat Pengembangan Penyidikan. Juru Kepolisian Jakarta Rikwanto mengklaim, polisi sedang menunggu ahli kejiwaan untuk memeriksa korban.

“Kita lagi menunggu dari Departemen Sosial untuk menyampaikan waktu kapan diadakan pemeriksaan psikologis. Kita sudah menyurati mereka, kita minta tenaga ahlinya bidang psikologi agar supaya waktu ditentukan kemudian ahli diberikan dan kita panggil para korban untuk diperiksa secara psikologis. Ini tahap kita yang sedang kita laksanakan tahap ini.”

Pengertian sesama ibu
Ida, ibu Kadar, menyiapkan sepucuk surat untuk istri Hasan. Memohon pengertian sesama ibu. Sementara Kadar, Sanwani dan
Somad ingin terus menuntut keadilan.

“Saya tu pengennya dia dipenjara trus dia
mengakui di depan umum, di depan murid-muridnya biar muridnya tahu, yang salah itu siapa, yang benar itu siapa,” kata Sanwani.

“Kalau misalnya dipenjara otomatis orang-orang pada tahulah. Mana yang bener. Ngaku aja deh. Ngaku aja udah sukur. Kalau minta maaf ya udah, urusan dia,” sambung Kadar.

“Kalau bisa dihukum yang setimpal. Bukan cuma setimpal, ya. Ini kan bukan buat diri saya doang, ini kan juga masih, kasihan juga teman-
teman yang masih di
sana,” tutup Somad.
(RNW)

15 Maret 2012 Posted by | Agama, hukum, Kriminalitas | , , , , , , , , , , , , , , | 6 Komentar

Korban Pelecehan Seks Gereja Katolik Mengadu ke Mahkamah Internasional


Para anggota jaringan korban yang selamat dari pelecehan pastor (SNAP) bepose di depan Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag, Belanda (13/9).

Sekelompok orang yang mewakili korban pelecehan seks gereja meminta Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC)
agar menyelidiki para pimpinan Katolik Roma, termasuk Paus Benediktus, atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca lebih lanjut

15 September 2011 Posted by | Agama, hukum, Seksualitas | , , , , , , , | 3 Komentar

Saya Tak Pernah Menciptakan Laman Itu…

Kartunis Seattle, Molly Norris, tidak pernah menduga apa yang dia lakukan sebagai keisengan belaka bisa memicu amarah umat Islam di berbagai tempat di dunia. Ia bahkan terkejut menyaksikan reaksi masyarakat terhadap kartun bergambar cangkir, tas, tomat, dan benda-benda lainnya yang terkait dengan penyebutan Nabi Muhammad.
Baca lebih lanjut

21 Mei 2010 Posted by | Agama, Uncategorized | , , , , , , , , , , , | 3 Komentar

Pengusaha Dealer Mobil Amerika Mendanai Al-Qaida

Khalid Quazzani, warga AS keturunan Maroko, mengaku bersalah mencuci uang untuk membantu Al-Qaida.


Foto: ASSOCIATED PRESS
Menurut FBI, Khalid Quazzani menyumbangkan puluhan ribu dolar bagi Al-Qaida (foto: dokumentasi).

Pejabat Amerika mengatakan seorang pengusaha dealer mobil bekas yang bersumpah setia kepada Al-Qaida, telah mengaku bersalah dalam perannya berkomplot menyediakan dukungan material kepada organisasi teroris tersebut. Baca lebih lanjut

20 Mei 2010 Posted by | Agama, berita, blog | , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Akhirnya Wilders diseret ke Pengadilan Akibat Kebenciannya Terhadap Islam

Politikus ‘anti Islam’ Belanda Geert Wilders harus menghadap hakim pada 20 Januari. Wilders berang dengan keputusan ini.
Awal tahun ini Kejaksaan Belanda memutuskan untuk menuntut Wilders karena menyebarkan kebencian dan diskriminasi terhadap Islam dan muslim. Ketua Partai PVV itu menyatakan kasus pengadilan ini menyedihkan. Baca lebih lanjut

12 September 2009 Posted by | Agama, politik | , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Debat Penerapan Hukum Syariah di Belanda

Siapa bilang hanya di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim saja yang memperdebatkan kemungkinan untuk menerapkan hukum-hukum Islam?

Ternyata debat sengit pun bisa terjadi di negara-negara mayoritas non muslim, bahkan di Eropa sekali pun itu diperdebatkan!
Baca lebih lanjut

4 September 2009 Posted by | Agama | , , , , , , , , , , , , | 7 Komentar

Penyunat Gadis Dimejahijaukan

Kota Haarlem menggelar
proses pengadilan yang unik, Kamis 3 September: untuk pertama kalinya di Belanda seseorang diseret ke meja hijau karena penyunatan gadis.
Baca lebih lanjut

4 September 2009 Posted by | Agama | , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Noordin masih ada di Jawa

Tersangka teroris Noordin Mohammad Top diyakini masih berada di pulau Jawa.

Hal ini disampaikan Kepala Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Ansyaad Mbai. Baca lebih lanjut

4 September 2009 Posted by | Agama, Hankam | , , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Din: Mengobok-obok Ponpes Muhammadiyah Sangat Membahayakan!

Surabaya – Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin keberatan dengan tindakan polisi mencari teroris dengan mengobok-obok pondok pesantren milik Muhammadiyah di Blitar. Baca lebih lanjut

29 Agustus 2009 Posted by | Agama, Hankam, hukum | , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Hukum cambuk Kartika ditunda


Hukum cambuk atas Kartika Sari Dewi Shukarno yang mestinya dilakukan pekan ini karena minum bir ditunda hingga setelah bulan Ramadhan, demikian pejabat urusan Islam Malaysia mengatakan.

Baca lebih lanjut

25 Agustus 2009 Posted by | Agama, hukum | , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Awasi Kegiatan Agama = Pelanggaran HAM

JAKARTA – Kebijakan baru aparat kepolisian dalam mempersempit ruang gerak teroris, dengan cara pengawasan ekstra terhadap kegiatan keagamaan umat Islam, dinilai berpotensi melanggar hak asasi manusia (HAM) Baca lebih lanjut

24 Agustus 2009 Posted by | Agama | , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Franz Magnis Suseno Tentang Teroris Remaja

JAKARTA – Dani Dwi Permana (19), eksekutor bom JW Marriott, menjadi gambaran lemahnya kondisi psikologis sebagian kaum muda kita.

“Ini harus ditanggapi oleh generasi tua dan para eksekutif,” kata Franz Magnis Suseno, Baca lebih lanjut

17 Agustus 2009 Posted by | Agama | , , , , , , , , , , , , , , | 9 Komentar

Ichlasul Amal: Masyarakat Masih Melindungi Pelaku Teroris

Yogyakarta – Menangani terorisme tidak hanya menangkap pelaku saja tapi juga mengeliminasi perekrutan pelaku bom bunuh diri yang dilakukan para teroris. Sebab bila tidak diputus, aksi terorisme dengan cara bom bunuh diri akan terus berlangsung.
Baca lebih lanjut

15 Agustus 2009 Posted by | Agama | , , , , , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Mengapa Terorisme Tumbuh Subur?

Jakarta -Popularitas Noordin M Top melesat bagi busur. Dengan mudah, warga negara Malaysia itu merekrut anak-anak muda dari kalangan santri dan memperkuat jaringannya. Begitu suburnya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama.
Baca lebih lanjut

11 Agustus 2009 Posted by | Agama, Opini | , , , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Video Penistaan Agama Resahkan Warga Madura

BANGKALAN – Agama yang sering dikatakan sebagai pembentuk watak yang mulya ternyata seperti tong kosong yang nyaring bunyinya. Mungkin ini memang fakta yang tidak bisa dianggap kebetulan, dengan berbagai kejadian selama ini bahwa kasus-kasus yang berlatar belakang agama lah sebagai penyumbang berbagai alasan dalam melakukan pelanggaran-pelanggaran hak-hak dasar manusia dalam berinteraksi dengan sesama manusia lain. Setidaknya kita bisa melihat pada beberapa kasus yang kuat melekat dalam pikiran kita, antara lain kasus Poso, kasus Ambon, kasus Ketapang, kasus Kupang, kasus bom Bali, kasus bom Kuningan, kasus Tibo cs, kasus penyerangan AKKBB di silang Monas dan masih banyak lainnya. Bila mau jujur, kasus-kasus tersebut sebenarnya sangat brutal, sangat tidak manusiawi. Tapi inilah faktanya, brutalisme justru mencuat dari kepentingan agama. Bila perseteruan masuk dalam ranah agama bisa jadi hal yang sangat sepele bisa berkembang menjadi hal yang luar biasa besarnya dan sangat sulit terkontrol. Ini sulit dimengerti dan menjadi tidak masuk akal untuk sekedar berpikir dengan keluguan belaka. Tapi itulah faktanya.

Berikut ini news dari Okezone:

Video Penistaan Agama Resahkan Warga Madura

Belakangan ini beberapa warga yang ada di Pulau Madura,khususnya Kabupaten Bangkalan, dibuat resah dengan beredarnya video yang berisi tentang penistaan terhadap agama. Kini, video yang berjudul Otang Martabat (Hutang Martabat) tersebut diduga kuat telah beredar di khalayak umum.

Rekaman video tersebut pertama kali ditemukan Kholil AG Institute, di sebuah situs youtube. Dalam tayangan yang berdurasi sekitar 45 menit, secara garis besar berisi tentang
aktivitas umat muslim mulai dari salat jamaah, mengaji, hingga ceramah agama.

Bila dilihat sepintas, dalam tayangan yang terdiri dari
empat seri itu, lebih
menampakkan ritual ibadah umat muslim. Namun, bila disimak hingga tuntas, ternyata berisi tentang ajaran agama lain (Kristen)
yang sengaja disisipkan di bagian ceramah agama.
Bahkan, secara jelas juga menggabarkan tentang nabi dan kitab Injil.

Demikian juga salah satu orang yang ditokohkan, dia
memakai surban dan
songkok, layaknya seorang ustadz. Namun, di salah satu adegan yang dimainkan, justru sering kali sang ustadz menyebut
Nabi Isa dan menunjuk tiga titik yang ada di bagian
tubuhnya, sama dengan saat penganut agama
Kristen yang sedang
beribadah.

“Ini jelas-jelas ada unsur penistaan agama, yang
diduga kuat telah disisipkan oleh penganut agama lain,” ujar Direktur Kholil AG
Institute, KH Imam Bukhori Kholil, di Madura, Rabu (5/8
/2009).

Akibat maraknya video yang berlatar Arek Lancor, ikon Kabupaten Pamekasan, emosi warga Madura pun terpicu. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya
Imam memilih untuk
melaporkan temuan
tersebut ke Polres
Bangkalan, dengan harapan agar segera diusut tuntas.

Bila tidak segera dilakukan tindakan lebih konkrit,
Imam khawatir akan
mengundang kemarahan warga Madura yang mayoritas muslim. Dia menilai tidak ada alasan untuk tidak melakukan pengusutan, karena dalam laporannya telah disertai dengan barang bukti (BB) berupa satu keeping VCD yang berisi video Otang
Martabat. “Sebelum ulama Madura merespons lebih
lanjut, ada baiknya pihak kepolisian untuk segera
mengusut tuntas,” tambah Imam.

Pengasuh pondok
pesantren Ibnu Kholil
Bangkalan ini menjelaskan, pelaku yang menyebarkan
video penistaan agama, diduga kuat merupakan orang yang paham akan
kultur Madura. Itu bisa dilihat dari setting lokasi, budaya dan bahasa yang digunakan, terlihat sangat kental nuansa Madura.
“Kalau perlu tidak hanya pemeran yang ada dalam video itu yang ditangkap.
Aktor intelektualnya juga harus disikat tuntas,” terangnya.

Apa yang anda pikirkan?

6 Agustus 2009 Posted by | Agama | , , , , , , , , , , , , , , , | 3 Komentar

Baasyir: Pesantren Jangan Terpengaruh Isu Teroris


CIANJUR – Mantan Ketua Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Abu Bakar Baasyir, menegaskan pesantren tidak boleh terpengaruh dengan ungkapan yang beredar bahwa lembaga pendidikan Islam itu merupakan sarang teroris.

“Pesantren jangan mundur dengan ucapan-ucapan
orang kafir. Memang itu watak orang kafir yang ingin menghancurkan.
Pesantren harus terus melakukan jihad. Baca lebih lanjut

2 Agustus 2009 Posted by | Agama | , , , , , , , , , , , , | 4 Komentar